27 Oct Info dan Agenda Kegiatan 27.10.17 – 29.10.17
Kebangkitan pemuda adalah kebangkitan peradaban. Jelang Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2017, Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI) dan Remaja Islam Sunda Kelapa (RISKA) menggelar sebuah perhelatan spektakuler. Kegiatan yang akan digelar pada hari Jum’at, 27 Oktober 2017, ba’da Maghrib hingga selesai ini sedianya akan menghadirkan sejumlah tokoh MIUMI sekaligus. Yang dijadwalkan hadir adalah Ustadz Adnin Armas, Ustadz Henri Shalahuddin, Ustadz Fahmi Salim, Ustadz Haikal Hassan, Ustadz Ahmad Zain An-Najah, Ustadz Tiar Anwar Bachtiar, Ustadz Zaitun Rasmin dan Ustadz Bachtiar Nasir. Tema besar yang akan menjadi bahasan pada malam ini adalah “Pemuda di Era Benturan Peradaban“. Setelah munculnya teori benturan peradaban (clash of civilizations), memang banyak pihak yang meramalkan bahwa berakhirnya Perang Dingin berarti berakhirnya pula perseteruan kapitalisme dan komunisme. Karena itu, telah cukup lama orang mempersepsikan Islam sebagai musuh Barat berikutnya. Dengan semangat Sumpah Pemuda, kini saatnya pemuda Islam bangkit menghadapi tantangan, sebagaimana dahulu para pemuda Islam juga banyak berperan dalam sejarah negeri ini. MIUMI, dalam hal ini, tidak hanya mewakili kaum intelektual dan ulama, melainkan para pemuda juga, sebagaimana tercermin dari namanya sendiri.
Sirah Community Indonesia (SCI) kembali menggelar acara Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT). Sebagaimana biasanya, para peserta mabit akan disuguhi kajian syama’il dan akhlaq Nabi Muhammad saw, yang akan membahas berbagai kebiasaan Nabi saw dalam kehidupannya sehari-hari. Kali ini, yang akan dibahas adalah “Kebiasaan Makan Nabi saw“. Kajian yang gratis dan terbuka untuk umum ini sedianya akan digelar mulai Jum’at (27/10) malam hingga pagi, dimulai dari pukul 19.30 WIB, di Masjid Baitul Ihsan, Bank Indonesia, Jl. Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat. Narasumber yang akan hadir tidak lain adalah Ustadz Asep Sobari, Lc. (pendiri SCI, pengurus MIUMI, peneliti INSISTS, dan alumni UIM). Bagi Anda yang ingin mengenal lebih dekat pribadi Rasulullah saw dan kesehariannya, jangan lewatkan kegiatan-kegiatan SCI seperti yang satu ini!
Masih ingat film Alif Lam Mim yang fenomenal itu? Meskipun pujian bertaburan, namun film itu hanya bertahan sebentar saja di bioskop. Kata para penikmatnya, film itu begitu ‘real‘, bahkan ‘terlalu real‘! Apa yang digambarkan dalam film itu terlalu nyata untuk disebut fiksi, dan begitu dekat dengan kehidupan umat Muslim Indonesia pada masa kini. Dicitrakan sebagai teroris dan radikal adalah santapan sehari-hari aktivis Islam, meskipun semua orang tahu semua itu hanya rekayasa. Semua itu dikemas dengan apik dalam film yang satu ini, dengan plot yang tidak bisa ditebak hingga ujungnya, dan penuh dengan aksi laga yang tidak murahan. Kali ini, #IndonesiaTanpaJIL (ITJ) Chapter Depok mendapat giliran untuk mengadakan acara Nonton Bareng Film Alif Lam Mim sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Roadshow ITJ. Kegiatan ini dapat kamu ikuti pada hari Sabtu, 28 Oktober 2017, pukul 09.00-12.00 WIB, di Code Margonda, Depok Town Square Lt. 2. Turut hadir dalam acara ini Gatot Prasetyo (aktivis ITJ, Ketua Komunitas Aku Cinta Islam [ACI]), Randy Iqbal (Koordinator ITJ Chapter Depok), Dhani Fitriansyah (Ketua LDK Senada), dan Erwin Raja (FAM Production). Acara ini didukung juga oleh KOPFI, LDK Senada dan FAM Production. Kalau kamu merasa sebagai anak muda Depok, rugi banget kalau nggak mampir ke sini!
Belakangan ini, kata “pribumi” kembali mendapat sorotan luas. Dahulu, para pahlawan negeri ini memperjuangkan hak-hak pribumi yang ditindas oleh kaum penjajah dan antek-anteknya. Karena itu, banyak di antara mereka yang berjibaku memperjuangkan ekonomi pribumi dari segala bentuk ketidakadilan sosial pada masanya, sebab penjajahan telah mengakibatkan kesengsaraan yang luar biasa bagi pribumi dan membuat mereka sulit untuk bangkit kembali. Tidak diragukan lagi, perjuangan merebut kemerdekaan itu mencakup juga perjuangan meningkatkan taraf ekonomi pribumi. INSISTS Saturday Forum kali ini menghadirkan seorang pakar sejarah, Dr. Alwi Alatas, M.HSc., yang akan membawakan tema bahasan “Ekonomi Pribumi di Priangan Akhir Jaman Kolonial 1900-1942“. Forum ini akan digelar pada hari Sabtu, 28 Oktober 2017, pada pukul 10.00-12.00 WIB, di Aula INSISTS, Gedung Gema Insani, Jl. Kalibata Utara II No. 84, Jakarta.
Ikatan Mahasiswa Masjid Ar-Roofii Universitas 17 Agustus 1945 (IMMA UTA45) Jakarta kali ini menggelar kajian spesial, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2017. Kegiatan ini bertajuk “Hijrah Kuy, Istiqomah Coming Soon“. Bagi kalian yang ingin atau sudah hijrah dari berbagai permasalahan di masa lampau (siapa sih yang nggak?) pasti paham bahwa istiqamah adalah tantangan yang tidak ringan, sebab godaan untuk kembali ke gaya hidup yang lalu senantiasa ada. Meski demikian, seorang Muslim tetap harus berusaha menemukan caranya masing-masing untuk istiqamah. Karena itu, mari simak penuturan dari tiga narasumber dalam kajian seru kali ini. Yang sedianya akan hadir sebagai narasumber adalah Kak Awi (Koordinator Humas Solidaritas Peduli Jilbab [SPJ]), Ustadz Haikal Hassan (trainer & motivator), dan Kang Abay (motivasinger). Ketiga narasumber ini akan berbagi pandangannya seputar hijrah dan istiqamah, tentunya dengan merujuk pada pengalaman-pengalaman pribadi juga. Selain taushiyah, juga akan ada pembagian khimar gratis, edukasi menutup aurat dan berbagi inspirasi. Kajian ini terbuka untuk umum. Karena itu, pastikan kamu hadir, terutama jika kamu mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945!
Gerakan Muhammadiyah dianggap sangat sukses merevolusi tradisi abangan di Jawa. Hasilnya, banyak yang mendapatkan pencerahan hingga saat ini. Tidak tanggung-tanggung, Islamisasi dilakukannya di jantung Mataram langsung. Hal ini menjadi pokok bahasan dari Kajian Pemikiran Islam kali ini yang kembali digelar oleh #IndonesiaTanpaJIL (ITJ) Chapter Jogja. Yusuf Maulana (pensyarah Samben Library, Pemerhati Sejarah) akan hadir sebagai narasumber, membawakan tema kajian “Menyibak Kotagede: Perjalanan Dakwah Muhammadiyah dari Abangan Menjadi Basis Islam di Pusat Mataram“. Kajian akan diselenggarakan pada hari Sabtu, 28 Oktober 2017, pukul 16.00 WIB hingga adzan Maghrib, di Teras Dakwah. Kajian ini terbuka untuk umum, bebas bawa teman dan silakan membawa serta infaq terbaiknya!
Menghadapi berbagai permasalahan yang mendera bangsa ini, mulai dari menjamurnya korupsi, bahaya laten komunisme, ketidakadilan sosial hingga sikap represif yang diterima oleh mahasiswa belum lama ini, semuanya mendorong kita untuk kembali merenungkan momen Sumpah Pemuda. Ini bukan sekedar perayaan tahunan yang digelar setiap tanggal 28 Oktober, melainkan refleksi mendalam terhadap keadaan bangsa Indonesia. Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) se-Indonesia akan membacakan Ikrar Sumpah Pemuda secara serentak di seluruh akun Instagram FSLDK se-Indonesia pada pukul 20.00 waktu daerah setempat. Jika kamu pemuda Muslim yang tidak rela menyaksikan bangsa hebat ini tenggelam dalam keterpurukan, mari bergabung bersama FSLDK dan menyatakan ikrar kita bersama!
Untuk menyambut Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2017, LDK Salam UI, FSLDK se-Indonesia, Gerakan Subuh Jama’ah Nasional (GSJN) dan ILUNI UI akan menyelenggarakan sebuah acara spesial di Masjid UI, Sabtu 28 Oktober 2017, dimulai pukul 18.30 WIB hingga Ahad pagi (pukul 06.00). Acara ini akan mengulas sejarah Sumpah Pemuda, relevansinya dengan jaman sekarang, peranan umat Muslim, dan tantangan bagi para pemuda masa kini. Selain saya, yang juga diundang untuk menjadi pembicara adalah Andreas Senjaya (Co-Founder & CEO i-Grow, Co-Founder Badr Interactive) dan Yudi Latief (Ketua UKP-PIP, masih dalam konfirmasi). Jika Anda berjiwa muda, tinggal di Depok dan sekitarnya, terlebih lagi bagian dari keluarga besar Universitas Indonesia (UI), silakan bergabung dalam kegiatan semalam suntuk yang satu ini! Dijamin menyesal kalau nggak ikutan!
No Comments